Time

Buku Tamu






ShoutMix chat widget


Dapatkan Buku Tamu Seperti Ini di

Metode Penyembuhan Al Quar'an

Metode Penyembuhan Al Quar'an

'

'

MUJAHID QURANIC HEALING

Wahai seluruh Praktisi Quranic Healing Indonesia dan Umat Islam umumnya, kita Insya Allah akan menjadi generasi yang akan melihat dan memerangi sihir Dajjal dan para sekutunya

Quranic Healing Tecknology

QUR'ANIC HEALING adalh metode penyembuhn melalui Alqur'anul Karim,buat sahabat yg ingin belajar atau mmbutuhkan bantuan hubungi 081517866791

MARKAS RUQYAH QHI BANTEN

Alamat : Perum Taman Walet Blok SK1 No 49 Pasarkemis Tangerang 081517866791

ABU HANA NASHRULLAH

Ketua DPW QHI Banten dan Owner Rumah Bekam Ruqyah Assalam

Rumah Bekam Ruqyah Assalam

Alamat : Perum Taman Walet Blok SF7 No 10 Pasarkeis Tangerang 089650305244

Selasa, 04 Agustus 2020

DAMPAK SIHIR DAN GANGGUAN JIN DI ALAM MIMP

Bismillah 
Sebagai wawasan saja harap tidak diyakini secara mutlak 

Assalaam Ruqyah Center
Konsultasi kesehatan Islam 
0815-1786-6791
Abu Hana Nashrullah

*DAMPAK SIHIR DAN GANGGUAN JIN DI ALAM MIMPI*
*==========================================*

بسم اللّه الرّ حمن الرّ حیم...

Di akhir zaman ketika kiamat semakin mendekat, mimpi seorang muslim hampir tidak ada dustanya.. Mimpi salah seorang muslim yang paling mendekati kebenaran adalah mimpi orang yang paling jujur dalam berbicara...

Mimpi orang muslim adalah termasuk satu dari empat puluhlima bagian kenabian sebagaimana yg disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam... Maka sungguh mimpi seorang Muslim yg didzalimi oleh setan akan sangat berkaitan erat dengan jenis gangguan yg menimpanya, dan berkaitan pula dengan pemetaan markaz pusat persembunyian mereka di dalam tubuh manusia atau bahkan di luar tubuh manusia...

Untuk membedakan antara jenis sihir atau gangguan jin biasa bisa dilihat dari apa yg dilihat pasien di alam mimpinya.

*_Orang yg diganggu karena massul 'isyq (asmara bangsa jin):_*

1⃣. Korban akan melihat di alam mimpinya seakan ada wanita/pria yg menciumnya, memeluknya, bahkan yg lebih dari itu hingga mengajaknya berjima'...
2⃣.Melihat ular bermahkota : jin yg cinta karena terundang dari amalan bid'ah atau berpusat dari pusaka leluhur
3⃣.Ular hitam besar : tempat persembunyian dan titik pusat ada di tulang ekor, suka menimbulkan dampak gatal di tubuh, dan membuat nafsu syahwat tinggi
4⃣.Melihat anjing yg bermain-main dengannya : tanda jin ifrit menyukainya, sebabnya karena sering lalai dan menuruti hawa nafsu, cenderung ngeyelan dan ngga mau nerima nasehat
5⃣. Melihat seakan berada di sungai : tanda jin yg terwarisi secara turun temurun, lambung dan pencernaan yg menjadi organ inti untuk diganggu,
6⃣. Melihat bayi dan menggendongnya : anak jin yg sudah beranak pinak di keluarganya, pusat gangguan di rahim bagi perempuan..
7⃣. Dsb..

*_Orang yg diganggu karena massul 'adawah/intiqom (permusuhan dan dendam):_*

1⃣.Bermimpi seakan-akan jatuh dari tempat yg sangat tinggi
2⃣. Melihat fenomena yg mencemaskan (spt diancam orang, dikejar hewan buas,dsb)
3⃣. Melihat seakan ada hewan yg menerkam,mengusik, atau menggigitnya...jika digigit maka perhatikan area mana yg digigit, maka disitulah letak gangguannya.
4⃣. Melihat seakan-akan dirinya di kamar mandi dan sulit menemukan air utk berthoharoh : menunjukkan jin berusaha menghalangi korbannya dari kesuksesan, entah di karir atau jodoh..

*_Fenomena sihir_*

1⃣. Melihat seakan dirinya berdiri di atas kuburan : jenis mediasihir dari tanah yg biasanya ditaburkan di tempat yg selalu dilangkahi
2⃣. Melihat mayat/tengkorak/bangkai : buhul dikubur di dalamtanah, maka perhatikan betul area sekitarnya utk mendeteksi tepatnya letak buhul tsb disembunyikan..
3⃣. Tenggelam di laut : jenis sihir air yg sudah dibacakan mantra dan terminum, maka pusat gangguan ada di lambung
4⃣. Mimpi melihat seakan dirinya bertelanjang kaki : media sihir dari air yg dilangkahi atau terinjak.
5⃣. Mimpi seakan berada di tempat yg tinggi, puncak gunung, puncak pohon, atau bahkan terbang : maka media sihir diikatkan di atap-atap rumah, pohon, ataupun tiang yg tinggi supaya tertiup oleh angin...seringnya pusat gangguan ada di dada
6⃣. Mimpi melihat kabut atau asap : sihir dilakukan melalui metode nujum/perbintangan inilah sihir2 yg diwariskan oleh bangsa Kildan, gejala sihir ini terjadwal, ada yg harian, mingguan, bulanan, atau tahunan
7⃣. Dsb...

Untuk kasus sihir, mimpi itu berkaitan erat dengan gambaran sihir yang digencarkan, atau gambaran ttg letak sihir itu sendiri,,, adapun jin-jin utusan tukang sihir bisa kita lihat dari jelmaan2 mereka di alam mimpi, dari segi jumlah hingga agama mereka bisa diketahui melalui gambaran yg ada di alam mimpi si pasien, terkadang mimpi orang yg terkena sihir spt teka teki yg harus dipecahkan,,, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

للرؤي كني و أسماء فكنوها واعتبروها بأسمائها

_"Mimpi itu menyimpan makna kuniyah dan nama-nama, maka singkapkanlah nama-nama tsb..."(HR.Ibnu Majah)_

Contoh kasus dalam penanganan sihir seorang akhwat yg bermimpi tenggelam lalu ditolong sesosok makhluk buruk rupa, namun setelah ditolong ia malah dibawa ke sebuah tempat peribadatan agama lain.. Dan ternyata dia korban sihir dari missionaris yg awal mula sakitnya setelah diberi minuman... _"Makhluk buruk rupa"_ dalam mimpi itu pertanda makhluk _KAFIR_ seperti yg difirmankan Allah dalam surat al-Anfal ayat 5 di lembar kedua kaca pertama juz 10 :

_"Sungguh makhluk yg paling jelek di sisi Allah adalah mereka yg KAFIR dan tidaklah beriman"_

Ditinjau dari keadaan si pemimpi yg melihat "tempat ibadah" mereka yg terdapat salib besar di dalamnya, maka Ini berkaitan jg dengan surat al-Maidah ayat 72 juz 6 :

_"Telah KAFIR orang-orang yg mengatakan bahwa Allah itu adalah 'Isa putra Maryam.."_

Maka kuatlah bahwa jin kafir tsb utusan kaum kafir, dan air itu menunjukkan pada pusat gangguannya yg brada di lambung...

*_Kasus 'Ain_*

1⃣. Melihat orang yg ia kenal melemparkan sesuatu hingga mengenai atau melukainya
2⃣. Melihat seakan ada mata yg selalu mengintai
3⃣. Melihat ular yg seakan mengintai untuk menggigit
4⃣. Melihat hewan-hewan spt anjing, onta, kucing, monyet, ular, kalajengking, kumbang seakan menyerang bertubi-tubi...
_Untuk kasus 'ain terkadang mimpi orang yg terkena akan tertuju pada siapa pelaku 'ain tsb..._

NB: Mimpi BUKAN patokan utama dalam mendeteksi gangguan pasien, ada tahapan2 dan hal2 lain yg perlu kita ketahui untuk kemudian menetapkan hasil diagnosa akhir kita... Tentunya sebelum ditanya tentang mimpi, kita harus mengimbau pasien untuk meluruskan tauhidnya terlebih dahulu, memurnikan ibadah hanya untuk Allah, tidak berkata-kata yg sia2 dan dusta, menjaga pandangan dari yg haram, menjaga perut dari makanan haram, menjaga kemaluannya, menegakkan sunnah, dan juga diberikan panduan dzikir pagidan petang...

Dalam hal ini Syah al-Kirmani berkata :

من غض بصره عَنِ المحارموأمسك نَفْسه عَنِ الشهوات وعمر باطنه بدوام المراقبة وظاهره باتباع السنة وتعود أكل الحلال لَمْ تخطئ فراسته,

_"Barang siapa yang mengatupkan pandangannya dari sesuatu yang haram, mencegah dirinya dari syahwat, menetapi bathinnya dengan keabadian perasaan diawasi Allah, meneguhkan zahirnya untuk tetap mengikuti sunnah Rasulullah, dan membiasakan makan halal, maka firasatnya tidak mungkin salah"._

Yg perlu diingat pula bagi saudara saudariku yg sedang mengemban ujian dari Allah berupa sihir atau yg semacamnya; bahwa seseorang yg selalu berdzikir kpd Allahsecara terus menerus sesungguhnya sedang menyakiti setan yg ada di tubuhnya..Oleh karena itu, saat orang tsb sudah benar2 mendapatkan halawatul iman (kemanisan iman) dlm setiap ibadah dan munajat2nya kpd Allah, maka orang tsb akan diberi petunjuk oleh Allah melalui mimpi, dengan melihat penyebab sakitnya atau hewan yg mengisyaratkan tentang orang jin pengganggu atau orang yg menyebabkan 'ain, seakan setan tsb berkata : "Ini lho orang yg menyebabkan 'ain, ini lho tempat buhulnya diikat, potong buhulnya dan bebaskan aku dari siksa ini !!!"

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

ان أحدكم لينصي شيطانه كما ينصي أحدكم بعيره في السفر

_"Sesungguhnya seorang diantara kalian akan benar2 membuat letih setannya sebagaimana dia membuat letih ontanya di dalam perjalanan.."_

Lalu apa yg membuatnya letih ??Yg membuatnya letih adalah dengan mudawamah/istiqomah di jalan Allah, DZIKIR adalah satu dari sekian banyak amalan yg ampuh untuk mengusir setan..

Wallahu a'lam bish showwaab wa ilaihi al-marji' wal ma'aab...

(Kitab pemandu : Mu'jizatu al-'Ilaaji bil Quran karya syaikh Muhammad al-'Aathii Buhaira cetakan Darut Tauqifiyyah Litturats hal.127-128)

Rabu, 29 Juli 2020

KIAT MEMBENTENGI KELUARGA DARI SIHIR

*KIAT MEMBENTENGI KELUARGA DARI SIHIR*

*Sekilas Tentang Hakikat Sihir*

Secara etimologis, sihir artinya sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus penyebabnya. Sedangkan menurut istilah syariat, Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan, sihir adalah azimat-azimat, mantra-mantra atau pun buhul-buhul yang bisa memberi pengaruh terhadap hati sekaligus jasad, bisa menyebabkan seseorang menjadi sakit, terbunuh, atau pun memisahkan seorang suami dari istrinya. [1]

Jadi sihir benar-benar ada, memiliki pengaruh dan hakikat yang bisa mencelakakan seseorang dengan taqdir Allah yang bersifat kauni . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَاهُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ

“Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang bisa mereka gunakan untuk menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka (ahli sihir) itu tidak dapat memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah” [Al Baqarah : 102].

Demikian juga firman Allah yang memerintahkan kita berlindung dari kejahatan sihir :

وَ مِنْ شَر ِّ النَّفَّاثاَتِ فْي العُقَدِ

“Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul”. [Al Falaq : 4].

Seandainya sihir tidak memiliki pengaruh buruk, tentu Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memerintahkan kita agar berlindung darinya.[2]

Sihir juga pernah menimpa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu ketika seorang Yahudi bernama Labid bin Al A’sham menyihir Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aisyah rahimahullah menceritakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُحِرَ حَتَّى كَانَ يَرَى أَنَّهُ يَأْتِي النِّسَاءَ وَلَا يَأْتِيهِنَّ

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disihir, sehingga Beliau merasa seolah-olah mendatangi istri-istrinya, padahal tidak melakukannya”.[3]

Berkaitan dengan hadits ini, Al Qadhi ‘Iyadh menjelaskan: “Sihir adalah salah satu jenis penyakit diantara penyakit-penyakit lainnya yang wajar menimpa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti halnya penyakit lain yang tidak diingkari. Dan sihir ini tidak menodai nubuwah Beliau. Adapun keadaan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu, seolah-olah membayangkan melakukan sesuatu, padahal Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukannya. Hal itu tidak mengurangi kejujuran Beliau. Karena dalil dan ijma’ telah menegaskan tentang kema’shuman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sikap tidak jujur. Terpengaruh sihir perkara yang hanya mungkin terjadi pada diri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masalah duniawi yang bukan merupakan tujuan risalah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak diistimewakan lantaran masalah duniawi pula. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia biasa yang bisa tertimpa penyakit seperti halnya manusia. Maka bisa saja terjadi, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikhayalkan oleh perkara-perkara dunia yang tidak ada hakikatnya. Kemudian perkara itu (pada akhirnya) menjadi jelas sebagaimana yang terjadi pada diri Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam”.[4]

Sihir memiliki bentuk beraneka ragam dan bertingkat-tingkat. Di antara contohnya adalah tiwalah (sihir yang dilakukan oleh seorang istri untuk mendapatkan cinta suaminya/pelet), namimah (adu domba), al ‘athfu (pengasihan), ash sharfu (menjauhkan hati) dan sebagainya. Sebagian besar sihir ini masuk ke dalam perbuatan kufur dan syirik, kecuali sihir dengan membubuhi racun atau obat-obatan serta namimah, maka ini tidak termasuk syirik.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan: “Sihir termasuk perbuatan syirik ditinjau dari dua sisi.

Pertama : Karena dalam sihir itu terdapat unsur meminta pelayanan dan ketergantungan dari setan serta pendekatan diri kepada mereka melalui sesuatu yang mereka sukai, agar setan-setan itu memberi pelayanan yang diinginkan.

Kedua : Karena di dalam sihir terdapat unsur pengakuan (bahwa si pelaku) mengetahui ilmu ghaib dan penyetaraan diri dengan Allah dalam ilmuNya, dan adanya upaya untuk menempuh segala cara yang bisa menyampaikannya kepada hal tersebut. Ini adalah salah satu cabang dari kesyirikan dan kekufuran”.[5]

Hukum mempelajari dan melakukan sihir adalah haram dan kufur. Hukuman bagi para tukang sihir adalah dibunuh, sebagaimana yang diriwayatkan dari beberapa orang sahabat [6]. Dan sihir merupakan perbuatan setan. Allah Azza wa Jalla berfirman :

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُوا الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَاكَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِّنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (dan tidak mengerjakan sihir), tetapi setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia”. [Al Baqarah : 102]

*PETUNJUK NABI UNTUK MENANGKAL DAN MENGOBATI SIHIR*

Seperti telah dijelaskan oleh para ulama, sihir termasuk jenis penyakit yang bisa menimpa manusia dengan izin Allah Azza wa Jalla . Tidaklah Allah Azza wa Jalla menurunkan satu penyakit melainkan Dia juga menurunkan obat penawarnya. Dan seorang muslim dilarang berobat dengan sesuatu yang diharamkan Allah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda :

مَا أنْزَلَ اللهُ دَاءً إلا أنْزَلَ لَهُ شِفَاءً

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Allah akan menurunkan pula obat penawarnya”.[7]

Seorang muslim dilarang pergi ke dukun untuk mengobati sihir dengan sihir yang sejenis. Karena hukum mendatangi dukun dan mempercayai mereka adalah kufur. Apatah lagi sampai meminta mereka untuk melakukan sihir demi mengusir sihir yang menimpanya, ataupun untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan jodoh anak dan sanak saudaranya, atau hubungan suami istri dan keluarga, tentang barang yang hilang, percintaan, perselisihan dan sebagainya. Hal itu merupakan perkara ghaib dan hanya Allah Azza wa Jalla saja yang mengetahui. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ أتَى كَاهِنًا أوْ سَاحِرًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَدٍ

“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang sihir, kemudian ia membenarkan (mempercayai) perkataan mereka, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad”.[8]

Para dukun, paranormal, tukang sihir dan peramal itu hanya mengaku-ngaku mengetahui ilmu ghaib berdasarkan kabar yang dibawa setan yang mencuri dengar dari langit. Para dukun itu, tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan kecuali dengan cara berkhidmah, tunduk dan taat serta menyembah tentara iblis tersebut. Ini merupakan perbuatan kufur dan syirik terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَن تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ {212} تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ { 222} يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ

“Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun? Mereka turun kepada setiap pendusta lagi banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada setan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta”. [Asy Syu’ara`: 221-223].

Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh tunduk dan percaya kepada dugaan dan asumsi bahwa cara yang dilakukan para dukun itu sebagai pengobatan, misalnya tulisan-tulisan azimat, rajah-rajah, menuangkan cairan yang telah dibaca mantra-mantra syirik dan sebagainya. Semua itu adalah praktek perdukunan dan penipuan terhadap manusia. Barangsiapa yang rela menerima praktek-praktek tersebut tanpa menunjukkan sikap penolakannya, sungguh ia telah ikut tolong-menolong dalam perbuatan bathil dan kufur.[9]

*CARA PENCEGAHAN DARI SIHIR YANG DIAJARKAN RASULULLAH[10]*

1- Dalam setiap keadaan senantiasa mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dan bertawakkal kepadaNya, serta menjauhi perbuatan syirik dengan segala bentuknya. Allah Azza wa Jalla berfirman :

إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ {99} إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَ لَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ

“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah”. [An Nahl : 99-100].

Ketika Menafsirkan ayat di atas, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di berkata : “Sesungguhnya setan tidak memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi (mengalahkan) orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya semata, yang tidak ada sekutu bagiNya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membela orang-orang mu’min yang bertawakkal kepadaNya dari setiap kejelekan setan, sehingga tidak ada celah sedikitpun bagi setan untuk mencelakakan mereka”[11]. Dan ayat-ayat semisal ini banyak terdapat di dalam Al Quran.

2- Melaksanakan setiap kewajiban-kewajiban yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan, dan menjauhi setiap yang dilarang, serta bertaubat dari setiap perbuatan dosa dan kejelekan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu :

يَا غُلاَمُ ! إنِي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ ، احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ…

“Wahai anak, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…”[12]

Syaikh Nazhim Muhammad Sulthan menyatakan, makna sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam (احْفَظِ اللهَ ) adalah jagalah perintah-perintahNya, larangan-laranganNya, hukum-hukumNya serta hak-hakNya. Caranya, dengan memenuhi apa-apa yang Allah dan RasulNya perintahkan berupa kewajiban-kewajiban, serta menjauhi segala perkara yang dilarang. Sedangkan makna (يَحْفَظْكَ ) ialah, barangsiapa yang menjaga perintah-perintahNya, mengerjakan setiap kewajiban dan menjauhi setiap laranganNya, niscaya Allah k akan menjaganya. Karena balasan suatu amalan, sejenis dengan amal itu sendiri. Penjagaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap hamba meliputi penjagaan terhadap dirinya, anak, keluarga dan hartanya. Juga penjagaan terhadap agama dan imannya dari setiap perkara syubhat yang menyesatkan”.[13]

3. Tidak membiarkan anak-anak berkeliaran saat akan terbenamnya matahari. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Jika malam telah masuk -jika kalian berada di sore hari-, maka tahanlah anak-anak kalian. Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu itu. tatkala malam telah datang sejenak, maka lepaskanlah mereka”. [HR Bukhari Muslim].

4- Membersihkan rumah dari salib, patung-patung dan gambar-gambar yang bernyawa serta anjing. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat hal-hal di atas. Demikian juga dibersihkan dari piranti-piranti yang melalaikan, seruling dan musik.

5. Memperbanyak membaca Al Quran dan manjadikannya sebagai dzikir harian. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian layaknya kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah”.[14]

6- Membentengi diri dengan doa-doa dan ta’awudz serta dzikir-dzikir yang disyariatkan, seperti dzikir pagi dan sore, dzikir-dzikir setelah shalat fardhu, dzikir sebelum dan sesudah bangun tidur, do’a ketika masuk dan keluar rumah, do’a ketika naik kendaraan, do’a ketika masuk dan keluar masjid, do’a ketika masuk dan keluar kamar mandi, do’a ketika melihat orang yang mandapat musibah, serta dzikir-dzikir lainnya.

Ibnul Qayyim berkata,”Sesungguhnya sihir para penyihir itu akan bekerja secara sempurna bila mengenai hati yang lemah, jiwa-jiwa yang penuh dengan syahwat yang senanantiasa bergantung kepada hal-hal rendahan. Oleh sebab itu, umumnya sihir banyak mengenai para wanita, anak-anak, orang-orang bodoh, orang-orang pedalaman, dan orang-orang yang lemah dalam berpegang teguh kepada agama, sikap tawakkal dan tauhid, serta orang-orang yang tidak memiliki bagian sama sekali  dari dzikir-dzikir Ilahi, doa-doa, dan ta’awwudzaat nabawiyah.” [15]

7. Memakan tujuh butir kurma ‘ajwah setiap pagi hari. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ

“Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma ‘ajwah pada setiap pagi, maka racun dan sihir tidak akan mampu membahayakannya pada hari itu”. [16]

Dan yang lebih utama, jika kurma yang kita makan itu berasal dari kota Madinah (yakni di antara dua kampung di kota Madinah), sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim. Syaikh Abdul ’Aziz bin Baz berpendapat, seluruh jenis kurma Madinah memiliki sifat yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini. Namun beliau juga berpendapat, bahwa perlindungan ini juga diharapkan bagi orang yang memakan tujuh butir kurma, selain kurma Madinah secara mutlak.[17]

*TERAPI PENGOBATAN SETELAH TERKENA SIHIR [18]*

*1. Metode pertama :*

Mengeluarkan dan menggagalkan sihir tersebut jika diketahui tempatnya dengan cara yang dibolehkan syariat. Ini merupakan metode paling ampuh untuk mengobati orang yang terkena sihir.[19]

*2. Metode kedua :*

Dengan membaca ruqyah-ruqyah yang disyariatkan. Para ulama telah bersepakat bolehnya menggunakan ruqyah sebagai pengobatan apabila memenuhi tiga syarat [20].

Pertama : Hendaknya ruqyah tersebut dengan menggunakan Kalamullah (ayat-ayat Al Quran), atau dengan Asmaul Husna atau dengan sifat-sifat Allah Azza wa Jalla, atau dengan doa-doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kedua : Ruqyah tersebut dengan menggunakan bahasa Arab, atau dengan bahasa selain Arab yang difahami maknanya.

Ketiga : Hendaknya orang yang meruqyah dan yang diruqyah meyakini, bahwa ruqyah tersebut tidak mampu menyembuhkan dengan sendirinya, tetapi dengan kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Karena ruqyah hanyalah salah satu sebab di antara sebab-sebab diperolehnya kesembuhan. Dan Allah-lah yang menyembuhkan.

Selain itu, ada hal sangat penting yang juga harus diperhatikan, bahwa ruqyah akan bekerja secara efektif bila orang yang sakit (terkena sihir) dan orang yang mengobati sama-sama memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah Azza wa Jalla, bertawakkal kepadaNya semata, bertakwa dan mentauhidkanNya, serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Al Quran adalah penyembuh bagi penyakit dan rahmat bagi orang-orang beriman. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka ruqyah tersebut tidak akan berefek kepada penyakitnya, karena ruqyah itu sendiri merupakan obat mujarab yang diajarkan oleh syari’at. Namun ibarat senjata, setajam apapun ia, jika berada di tangan orang yang tidak lihai menggunakannya, maka senjata itu tidak banyak manfaatnya.[21]

Dikatakan oleh Ibnu At Tiin: “Ruqyah dengan membaca mu’awwidzat atau dengan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan pengobatan rohani, (akan bekerja efektif) bila di baca oleh hambaNya yang shalih; kesembuhan pun akan diperoleh dengan izin Allah Azza wa Jalla “.

Diantara bentuk pengobatan yang termasuk metode kedua ini ialah sebagai berikut:

– Membaca surat Al Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al Baqarah, surat Al Ikhlash, An Naas dan Al Falaq sebanyak tiga kali atau lebih dengan mengangkat tangan, tiupkan ke kedua tangan tersebut seusai membaca ayat-ayat tadi, kemudian usapkan ke bagian tubuh yang sakit dengan tangan kanan.[23]

– Membaca ta’awwudz (doa perlindungan diri) dan ruqyah-ruqyah untuk mengobati sihir, di antaranya sebagai berikut:[24]

a. أسْألُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَّ العَرْشِ العَظِيْمِ أنْ يَشْفِيَكَ

“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung Pemilik ‘Arsy yang agung agar menyembuhkanmu (dibaca sebanyak tujuh kali)”.[25]

b. Orang yang terkena sihir meletakkan tangannya pada bagian tubuh yang terasa sakit, kemudian membaca: (بِسْمِ الله) sebanyak tiga kali lalu membaca :

أعُوذُ بِالله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أجِدُ وَ أحَاذِرُ

“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti”. [26]

c. Mengusap bagian tubuh yang sakit sambil membaca doa :

اللهَُّمَ رَبَّ النّ َاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

“Ya Allah, Rabb Pemelihara manusia, hilangkanlah penyakitku dan sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.[27]

d. Membaca doa:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَ عِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ

“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahanNya, dari kejahatan hamba-hambaNya, dan dari bisikan-bisikan setan dan dari kedatangan mereka kepadaku.

*3. Metode ketiga :*

Mengeluarkan sihir tersebut dengan melakukan pembekaman pada bagian tubuh yang terlihat bekas sihir, jika hal itu memang memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, maka ruqyah-ruqyah di atas telah mencukupi untuk mengobati sihir.

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan rahasia pembekaman di bagian yang terkena sihir ini. Bahwa sihir itu tersusun dari pengaruh ruh-ruh jahat dan adanya respon kekuatan alami yang lahir dari ruh jahat tersebut. Inilah jenis sihir yang paling kuat, terutama pada bagian tubuh yang menjadi pusat persemayaman sihir tadi. Maka pembekaman pada bagian tersebut merupakan metode pengobatan yang sangat efektif bila dilakukan sesuai dengan cara yang tepat.[29]

*4. Metode keempat :*

Dengan menggunakan obat-obatan alami sebagaimana disebutkan Al Qur’an dan As Sunnah, dengan disertai keyakinan penuh terhadap kebenaran firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkannya. Di antaranya dengan menggunakan madu, habbahtus sauda` (jinten hitam), air zam-zam, minyak zaitun dan obat-obatan lainnya yang dibenarkan syara’ sebagai obat. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ

“Pengobatan itu ada dalam tiga hal. (Yaitu): berbekam, minum madu dan pengobatan dengan kay (besi panas). Sedangkan aku melarang umatku menggunakan pengobatan dengan kay”.[30

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا مِنْ السَّامِ قُلْتُ وَمَا السَّامُ قَالَ الْمَوْتُ

“Sesungguhnya habbah sauda’ ini merupakan obat bagi segala jenis penyakit, kecuali as saam”. Aku (‘Aisyah) bertanya,”Apakah as saam itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Kematian.” [31]

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ماَءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
“Air zam-zam itu tergantung niat orang yang meminumnya”. [32]

Dari Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

كُلُوا الزَّيْتَ وَادَّهِنُوا بِهِ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ

“Makanlah minyak zaitun dan minyakilah rambut kalian dengannya, karena sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi”.[33]

Demikianlah sekilas pembahasan tentang sihir berikut cara mencegah dan mengobatinya. Selayaknya bagi setiap pribadi muslim, terutama para pemimpin keluarga, untuk mengetahui hal ini dan mengajarkan kepada keluarganya. Agar anggota keluarga mampu membentengi diri dari kejahatan sihir. Selayaknya pula bagi pemimpin keluarga, untuk mengkondisikan keluarganya agar senantiasa taat kepada Allah Sang Pemelihara manusia. Membersihkan rumahnya serta menyingkirkan sejauh-jauhnya dari segala sarana yang mengundang kemaksiatan, seperti musik, majalah-majalah porno, gambar makhluk hidup dan sebagainya. Agar keluarganya mendapat curahan rahmat dan perlindungan dari Allah, terjauhkan dari gangguan iblis dan bala tentaranya. Wallahu waliyyut taufiiq. (Hanin Ummu Abdillah)

*Maroji' :*

1. Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, Zaadul Ma’ad, tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth, Mu’assasah Ar Risaalah, Cet. III, Th. 1421H/200M.
2. Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani, Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah Wa Yalihi Al ‘IlajBi Ar Ruqaa Min Al Kitab Wa As Sunnah.
3. Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh, Fathul Majid Syarhu Kitabit Tauhid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baz, dan takhrij Ali bin Sinan, Darul Fikr, Th. 1412H/1992M.
4. Shahih Al Bukhari bersama Fathul Bari.
5. Shahih Muslim.
6. Sunan Abu Dawud.
7. Jami’ At Tirmidzi.
8. Sunan Ibnu Majah.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06//Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]

____
Footnote
[1]. Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baaz, dan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 235.
[2]. Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baaz, dan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 235
[3]. HR Al Bukhari, kitab Ath Thibb, Bab Hal Yastakhriju As Sihr, hadits no. 3175 (mu’allaq), 3268, 5763, 5765, 5766, 6063, 6391, dan Muslim, kitab As Salam, Bab As Sihr, hadits no. 2189.
[4]. Zaadul Ma’ad (4/114), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.
[5]. Al Qaulus Sadid, hlm. 93-94.
[6]. Lihat penjelasannya dalam Fathul Majid, Bab “Maa Ja`a fi As Sihr”.
[7]. HR Bukhari, kitab Ath Thibb, Bab Maa Anzalallahu Da’an Illa Anzala Lahu Syifa’an, hadits no. 5678.
[8]. Syaikh Ali bin Sinan berkata,”Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bazaar (2067, Kasyful Astaar).” Al Mundziri berkata dalam At Targhiib (4/36): “Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bazaar dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid mauquf”. Sedangkan Al Hafizh berkata dalam Al Fath (10/216): ”Sanad hadits ini jayyid”. Lihat Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi dengan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 356.
[9]. Lihat penjelasannya dalam Risalah Fi Hukmi As Sihr Wal Kahanah, karya Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz.
[10]. Zaadul Ma’ad (4/ 114-117), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth; dan Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah Wa Yaliihi Al ‘Ilaj Bi Ar Ruqa Min Al Kitab Wa As Sunnah, karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani, hlm. 85-89.
[11]. Taisir Karimir Rahman (1/1142) dengan ringkas.
[12]. HR Tirmidzi kitab Shifatil Qiyamah, hadits no. 2516.
[13]. Qawaid Wa Fawaid Min Al Arba’in An Nawawiyah, hlm.170-171 dengan ringkas.
[14]. HR Muslim, kitab Shalatil Musafirina Wa Qasriha, Bab Istihbabi Shalatin Nafilati Fi Baitihi Wa Jawaziha Fil Masjid, hadits no. 780.
[15]. Zaadul Ma’ad (4/116), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.
[16]. HR Bukhari, hadits no. 5445, 5768, 5769, 5779; dan Muslim, hadits no.2047.
[17]. Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 89.
[18]. Ibid, hlm. 90-104.
[19]. Zaadul Ma’ad (4/114), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.
[20]. Fathul Baari (10/195).
[21]. Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 80-82 dengan ringkas.
[22]. Fathul Baari (10/196).
[23]. HR Bukhari, 5735) -Fathul Baari (9/62) dan (10/208); Muslim, hadits no.2192.
[24]. Lihat secara lebih detail dalam Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 92-101.
[25]. HR Abu Dawud, hadits no. 3106 dan At Tirmidzi, hadits no. 2083.
[26]. HR Muslim, no.2202 (67).
[27]. HR Al Bukhari, no. 5743, 5744, 5750 dan Muslim, no. 2191 (46-49).
[28]. HR Abu Dawud, hadits no. 3893 dan At Tirmidzi, no. 3528
[29]. Zaadul Ma’ad (4/115).
[30]. HR Bukhari, hadits no.5680 dan 5681- Al Fath (10/137).
[31]. HR Bukhari, hadits no. 5687 dan 5688; Muslim, hadits no. 2215.
[32]. HR Ibnu Majah, hadits no. 3062.
[33]. HR At Tirmidzi, hadits no. 1851 dan Ibnu Majah

Senin, 27 Juli 2020

Peruqyah Bertanya Ulama Menjawab

Peruqyah Bertanya Ulama Menjawab

KAIDAH PENTING :
PENGOBATAN DOKTER TIDAK AKAN MEMBERIKAN PENGARUH KEPADA ORANG YANG KERASUKAN

Berkata Al Allamah Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam
"Zaadul Ma'aad" (4/66) ketika beliau membahas tentang
kesurupan: "Sakit itu ada 2 jenis: sakit karena gangguan ruh-ruh
yang jahat dan sakit karena campuran jenis makanan yang jelek.

Jenis sakit yang kedua inilah yang menjadi pembahasan para
dokter tentang sebab dan solusinya. Adapun sakit yang
disebabkan oleh ruh-ruh jahat tersebut diyakini oleh para pakar
kedokteran dan ahlinya namun mereka tidak mampu
menanganinya."

Berkata Al Allamah Ibnu Utsaimin sebagaimana yang disebutkan dalam kumpulan fatwanya (1/299) setelah menukil
ucapan Ibnul Qayyim dalam "Zaadul Ma'aad", berkata: "Adapun
pengobatan untuk menyembuhkan kerasukan karena ruh-ruh jahat ini telah diakui para dokter bahwa obat alami tidak bisa memberikan pengaruh dan pengobatannya adalah dengan doa ruqyah dan nasehat. Oleh karena itu, para peruqyah perlu mengobati orang yang kerasukan dengan ruqyah, bukan dengan cara memberikan berbagai jenis minyak.

KAIDAH LAIN :

Pengobatan nabi tidak akan cocok kecuali untuk jasmani
yang baik. Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam "Zaadul
Ma'aad" (4/36): "Maka pengobatan nabi itu tidak akan cocok kecuali untuk jasmani yang baik." Oleh karena itu, persiapkan
agar jasmani senantiasa percaya dan tawakal kepada Allah ,
menerima khabar yang datang dari Rasulullah ﷺ agar engkau
bisa mendapatkan manfaat dari pengobatan nabi baik dengan
habbatussauda, daun senna*, madu serta bekam dan yang
lainnya.

KAIDAH PENTING :

Al Quran dan As Sunnah jika diterima orang yang
kerasukan dengan iman dan doa, akan mendapat kesembuhan
dengan izin Allah tentu Dalil-dalil yang menunjukkan tentang
kaidali ini banyak. Diantaranya firman Allah

Al-Isra' (الإسراء) / 17:82

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

Dan firman Allah

Yunus (يونس) / 10:57

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Oleh karena itu, hendaknya para peruqyah mengingatkan
kepada orang yang terkena sihir dan kerasukan tentang Allah ﷻ
dan menghubungkan hatinya kepada-Nya dengan penuh rasa
percaya, tawakal, menghadap, mengagungkan, cinta dan
memuliakan serta tunduk dan taat kepada Allah ﷻ. Karena ini
nerupakan sebab terbesar yang bisa mempercepat penyembuhan
dari Rabbnya bagi orang yang sakit.

* Daun senna yang disebut juga "sennac folium" merupakan jenis tumbuhan yang menyerupai daun pacar, yang banyak tumbuh liar di lembah sungai nil, Somalia. Jazirah Arab, dan yang lainnya dan memiliki bermacam-macam
jenis. Jenis yang terbaik berwarna hijau kebiruan, dan yang terjelek adalah yang berwarna kuning (Pen).

=====

 📚احكام التعامل مع الجن و اداب الرقي الشرعيه
Abu Nashr Muhammad bin Abdillah Al Iman
📚 KONSULTASI RUQYAH
📮 ABU HANA NASHRULLAH
      0815-1786-6791

BEDA TANGISAN JIN DAN MANUSIA SAAT DI RUQYAH

Bismillah 
Bagaimana cara membedakan tangisan jin dan tangisan manusia saat diruqyah ?

★★★★★★★★★★★★★★★★★★★

Bismillah..

Selain muntah2 dan teriakan, tangisan juga seringkali mewarnai prosesi ruqyah syar'iyyah.. diantara mereka ada yg menangis karena terenyuh dengan bacaan peruqyah yg merdu, ada yg karena memahami isi ayat yg dibacakan raqi, ada yg ingat akan dosa2nya, bahkan adapula yg menangis karena jinnya yg mulai risih dan tidak betah....

Namun terkadang fenomena tangisan saat ruqyah sering dipukul rata oleh oknum peruqyah pemula, sehingga orang yg nangis tsb langsung divonis ada jinnya, lalu dipukul-pukul dan dibentak-bentak; "KELUAR KAMU MUSUH ALLAH !!!" Padahal belum tentu tangisannya itu karena jin, sehingga menjadi buyarlah kesyahduannya saat konsentrasi mendengarkan al-quran yg dibacakan raqi...

Oleh karenanya, kita perlu tau ciri-ciri tangisan jin dan tangisan yg bersumber dari keimanan manusia agar tidak salah langkah dlm bertindak...

Ciri tangisan yg tumbuh dari keimanan dan ketakutan seseorang kepada Allah menurut syaikh Abu Nashr Muhammad al-Imam dlm kitab "ahkaamu atta'aamuli ma'al jinni wa adabur ruqa asy-syar'iyyah" (أحكام التعامل مع الجن و آداب الرقي الشرعية) hal.55 adalah :

البكاء بالقلب و دمع العين فقط هذا من خشية الله

"Tangisan yg tercurah dari hati dan hanya keluar air mata SAJA, maka inilah tangisan yg disebabkan karena rasa takut kepada Allah..."

Sedangkan tangisan dari bangsa jin fasiq maupun jin kafir adalah :

البكاء مع الضرب بالبدن و الصياح باللسان فهو من الشيطان

"Tangisan yang dibarengi dengan adanya pukulan2 pada badan dan teriakan pada lisan, maka inilah tangisan dari SETAN..."

Tidak itu saja, tangisan jin saat ruqyah juga ditandakan dgn adanya gemetar di tubuh pasien, tangan menjadi kaku hendak mencakar, gerakan tidak wajar pada kepala, kaki yang menendang-nendang, dsb... hal ini spt apa yg dikabarkan dalam sebuah riwayat hadits :

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : ماتت زينب بنت رسول الله صلى الله عليه و سلم فبكت النساء فجعل عمر يضربهن بسوطه فأخذ رسول الله صلى الله عليه و سلم بيده و قال : مهلا يا عمر ثم إياكن و نعيق الشيطان ثم قال : إنه مهما كان من العين و القلب فمن الله عز و جل و من الرحمة و ما كان من اليد و اللسان فمن الشيطان  رواه الإمام أحمد

Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma beliau berkata: "ketika Zainab putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia, maka sebagian kaum wanita ada yang menangis...ketika 'Umar radhiyallahu'anhu mau memukul para wanita itu dengan cambuknya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencegahnya kemudian beliau bersabda :
"Sabar wahai Umar !!! Kemudian kalian wahai para wanita, hendaklah berhati-hati terhadap TERIAKAN SETAN !!!" 
Beliau lalu melanjutkan sabda-nya,
"Apabila hanya berasal dari mata dan hati maka itu dari Allah dan merupakan rahmat, namun jika itu dari TANGAN dan MULUT maka itu dari SETAN." (HR. Ahmad)

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam jg pernah bersabda :

" إن الله لا يعذب بدمع العين ولا بحزن القلب، ولكن يعذب بهذا أو يرحم، وأشار إلى لسانه. " متفق عليه 

"Sesungguhnya Allah tidak menyiksa dengan air mata dan tidak juga dengan kesedihan di dalam hati... tetapi Allah akan menyiksa dengan ini atau mengasihi dgn ini, beliau menunjuk ke arah lisannya"... (Muttafaqun 'alaih)

Maka, tangisan jin saat diruqyah seringkali dibarengi dgn adanya teriakan atau amukan.... inilah tangisan SETAN spt yg dikabarkan oleh Nabi shallallahu'alaihi wa sallam.... adapun jika marqi (orang yg diruqyah) hanya meneteskan air mata, maka bisa jd ia terenyuh dgn bacaan merdu antum... jgn langsung dibentak dan dipukuli ya ... kasian :D teruskan saja bacaannya hingga nnt dia mencapai ketenangan yg mendalam pada hatinya...

Smoga Allah memberkahi kita semua...

Muhibbukum fillah

Muhammad Faizar Hidayatullah

★★Losari Cirebon, 7 November 2015★★

Minggu, 26 Juli 2020

CIRI-CIRI JIN SESUAI DENGAN AL QUR'AN & HADITS

Bismillah 
By: Kajian Ruqyah Center
CIRI-CIRI JIN SESUAI DGN AL QUR'AN & HADITS

1. Jin punya misi hidup yang sama dengan manusia. Allah menciptakan Jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya,

 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Tidaklah Aku menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”. (QS. adz-Dzariat :56) 

2. Jin diciptakan dari percikan api yang sangat panas, sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an.
 وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَار

ٍ“Dan dia (Allah) menciptakan Jin dari percikan api neraka”. (QS. ar-Rahman :15) 

3. Jin adalah ummat seperti halnya manusia, ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang mukmin dan ada yang kafir. Mereka bertingkat tingkat, seperti yang dijelaskan oleh Allah

, وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا

“Dan sesungguhnya di antara kami (Jin) ada yang sholeh dan di antara kami ada yang tidak demikian kami berbeda beda jalan hidup kami”. (QS. al-Jin :11) 

Dalam ayat lain Allah Swt berfirman:

 وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ ۖ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَٰئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا 

“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran.” (QS. Al-Jin: 14) 

4. Jin adalah satu bangsa yang besar dan terbagi bagi, sehingga Iblis termasuk salah satu bangsa jin. 
Dalilnya Al Qur’an :

 وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ ۚ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلً 

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan keturunan keturunannya sebagai pemimpin selain daripada Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang orang yang zalim.” (QS. Al-Kahfi : 50) 

5. Jin bisa melihat wujud asli manusia sedangkan manusia tidak bisa melihat wujud asli Jin, kecuali kalau dia menampakkan diri (berubah wujud). 
Seperti yang difirmankan Allah,

 إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ 

“Sesungguhnya dia (Iblis) dan bangsanya bisa melihat kalian wahai manusia dan kalian tak bisa melihat mereka”. (QS. al-A’raf 7:27). 

Rasulullah bersabda, “Jika kalian mendengar lolongan anJing atau ringkikan keledai di malam hari, maka berlindunglah kepada Allah. Karena mereka (hewan tersebut) melihat apa yang tidak bisa kalian lihat.” (HR. Abu Daud). 

6. Gangguan Jin itu mushibah. Orang mukmin yang terkena gangguan Jin berarti mushibah yang menjadi ujian dari Allah, maka kita harus membantunya dan jangan mencibir atau mengucilkannya. Gangguan Jin pada seseorang itu seperti sakit medis (fisik) yang dialami seseorang. Jika Allah tidak menghendaki gangguan itu terjadi, maka tak akan terjadi. 
Jika Dia menghendaki, maka terjadilah.

 وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ 

“Dan mereka (para tukang sihir) tidak bisa memberi madharat (bahaya) dengan sihirnya pada seorangpun kecuali dengan izin Allah.”. (QS. al-Baqarah :102). 

7. Kesurupan Jin pada manusia itu benar adanya, bukan mitos atau takhayul. Jin bisa masuk dalam tubuh manusia dan mengalir dalam tubuhnya melalui aliran darah. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya syetan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah”. (HR. Muslim) 

8. Gangguan Jin pada manusia merupakan perbuatan zhalim. Gangguan Jin terhadap manusia dengan masuk ke dalam jasadnya adalah tindakan zhalim yang harus di hentikan untuk keselamatan yang dizhalimi dan yang menzhalimi. 
Rasulullah bersabda, “Tolonglah saudaramu yang menzhalimi dan yang terzhalimi, para shahabat bertanya : ‘Ya Rasullallah bagaimana cara menolong orang yang menzhalimi?’ Jawab Beliau, “Hentikan ia dari perbuatan zhalimnya”. (HR. Bukhari dan Muslim) 

9. Jin makhluk ghaib tapi tidak mengetahui segala keghaiban. Jin walaupun masuk dalam kategori makhluk ghaib, tapi tidak serta merta mereka tahu segala yang ghaib. Mereka punya keterbatasan seperti halnya manusia. Jin mengakui sendiri akan kelemahan dan keterbatasan mereka tersebut seperti yang diberitakan Allah dalam al-Qur’an:

 وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا

“Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui
apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi, ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka”.(QS. Al-Jin :10) 

Di ayat yang lain Allah menyatakan,

 فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِين

ِ“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, Jin baru mengetahuinya. Kalau sekiranya mengetahui hal yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan”. (QS. Saba’:14) 

Jin adalah makhluk yg penuh dengan kedustaan, pendusta ulung, dan dia pulalah yg sering menampakan dirinya sebagai manusia yg sdh meninggal, sebagai pocong, tuyul, atau makhluk-makhluk halus lainnya, yg kesemuanya bertujuan utk menggelincirkan dan menyesatkan manusia.

Demikian sepintas tentang ciri-ciri dari Jin, mudah-mudahan bisa menambah wawasan pengetahuan kita dan menjadikan kita semakin "kecil" di hadapan Allah SWT.

Barakallahufiikum
Konsultasi ruqyah 
Wa.me/6281517866791
Abu Hana Nashrullah

Senin, 07 Mei 2018

HAL-HAL YANG MENGHALANGI JIN SULIT KELUAR DARI TUBUH

*HAL-HAL YANG MENGHALANGI JIN SULIT KELUAR DARI TUBUH.*

بسم الله الرحمن الرحيم
ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور انفسنا وسيئات اعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادى له واشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله.اما بعد:

Sulitnya jin untuk keluar dari tubuh orang yang sedang dirasuki merupakan masalah yang banyak kita temui di lapangan. Keadaan ini tentu membuat peruqyah terlebih pasien merasa bingung dan putus asa. Keadaan ini menyebabkan timbulnya rasa kurang percaya diri pada peruqyah dan timbulnya perasangka jelek pasien terhadap peruqyah yang dia anggap kurang mampu dalam mengatasi penyakitnya. Prasangka jelek ini tentu sangat berdampak sekali pada diri pasien sehingga pasien terus gonta ganti peruqyah dan masa pengobatan semakin lama, namun jinnya tetap tidak mau keluar. Tulisan saya kali ini mudah-mudahan bisa menjelaskan sebab-sebab yang menghalangi jin itu sulit keluar agar antara peruqyah dan pasien bisa terjadi saling pengertian dan berusaha untuk mengatasi penyebabnya. Pembahasan ini saya bagi menjadi dua yaitu:

1. PENGHALANG DARI PERUQYAH SENDIRI.

2. PENGHALANG DARI PASIEN.

Baiklah kita mulai dengan pembahasan nya yaitu:

PERTAMA:

Penghalang dari peruqyah sendiri sbb:

1. Aqidah peruqyah yang masih rusak dan masih melakukan bid'ah-bid'ah dalam ibadah. Kedua hal ini sangat prinsif dan bila seorang peruqyah tidak memperbaikinya maka dia akan ditertawakan oleh setan. Kalaupun setannya bisa keluar itu hanya sebagai tipu daya setan bagaimana agar peruqyah ini laris dan terkenal di masyarakatnya. Tipu daya setan sebagai langkah awal untuk mempromosikan kedudukan peruqyah ini agar dianggap peruqyah yang berada di jalan yang lurus.

2. Niat yang rusak.
Ketika peruqyah akan memberikan mamfaat kepada orang lain, maka tarik nafas dulu kemudian perbaiki tujuan/niat anda meruqyah. Apa tujuan anda keluar dari rumah untuk meruqyah? Apakah ikhlas untuk Allah semata ataukah untuk dunia? Bila niatnya karena selain Allah, maka ini akan membuat setan tidak mau/sulit untuk keluar.

3. Makanan dan pakain peruqyah ini berasal dari yang haram. Ketika seorang peruqyah membaca ayat-ayat Alquran dan do'a-do'a, maka dia sedang berusaha bagaimana agar dia ditolong oleh Allah dan bagaimana agar do'anya naik keatas di sisi Allah سبحانه وتعالى. Salah satu sebab yang menghalangi sampainya do'a kita kepada Allah adalah yang berdo'a itu makan dan berpakain dari yang haram. Untuk itu bersihkan dulu makanan dan pakain anda.

4. Peruqyah memulai ruqyahnya tampa memuji-muji Allah سبحانه وتعالى  dan bershalawat kepada Nabi صل الله عليه وسلم. Dan ketika menutup sesi ruqyahnya tidak bershalawat dan mengucap hamdalah.

KEDUA:
Penghalang dari pasien.

1. Pasien terkena sihir, atau 'ain dan hasad. Ketiga hal diatas adalah sebab
jinnya sulit dan tidak mau keluar. Jin yang ada dalam tubuh pasien adalah khodam sihir yang diikat didalam tubuh pasien karena sihir atau masuk karena 'ain dan hasad. Disini peruqyah harus membatalkan sihirnya dulu atau mengobati 'ainnya baru berusaha mengeluarkan jinnya.

2. Jin yang merasuki adalah jin lover/jin pecinta. Sebagaimana manusia jin juga punya perasaan. Dia tidak akan mau begitu saja berpisah dengan manusia yang dicintainya. Jadi jin sama seperti manusia. Tentu kita manusia tidak rela berpisah dengan orang yang kita cintai. Dengan kata lain lebih baik mati dari pada berpisah! Bila jinnya terus bandel setelah didakwahi, maka kita pake kekerasan bisa di siksa atau bahkan dibakar agar keluar.

3. Jin yang merasuki sudah lama dan tua renta. Jinnya merasa lemah dan tidak bertenaga sehingga sulit keluar. Bisa juga karena sudah lama berada dalam tubuh pasien sehingga keberadaannya bisa dikatakan sudah mendarah daging. Disini butuh kesabaran dari peruqyah maupun pasien. Tetap yakin dengan pertolongan Allah سبحانه وتعالى. Kesembuhan ada ditangan-Nya.

4.Dosa-dosa
Pasien belum bertobat dari dosa-dosa, terutama dosa kesyirikan. Dosa-dosa akan menghalangi pasien dari mendapatkan kesembuhan atau kebaikan lainnya. Jalan keluarnya tentu dengan bertobat dan memperbanyak istiqfar.

5. Pasien ragu-ragu terhadap pengobatan dengan Alquran. Atau dengan kata lain pasien hanya mencoba seperti obat-obatan alternatif. Ingat Alquran itu haq dari Allah dan hanya memberikan mamfaat bagi orang-orang yang percaya bukan yang ragu-ragu.

6. Atas kehendak Allah سبحانه وتعالى. Perlu diingat bahwa kesembuhan bukan atas kehendak peruqyah ataupun pasien, tapi semata-mata karena kehendak Sang Penyembuh satu-satunya yaitu Allah SWT. Sulit dan tidak maunya jin keluar dari tubuh anda itu atas kehendak-Nya. Cepat dan lambatnya keluar memiliki hikmah yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Disini pasien perlu membangkitkan iman yang kuat bahwa pilihan Allah itu selalu baik dan bijaksana. Tetaplah berperasangka baik! Allah  سبحانه وتعالى  Maha Kasih terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman.

Semoga bermamfaat. Aamiiiin.

وصل الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والله اعلم
_____________________________

Senin, 11 September 2017

Makna Ruqyah Syariah



Ruqyah Syariah


Ruqyah menurut bahasa : mantera, jampi-jampi atau bacaan.
Pengertian menurut kaidah syar'i :Ruqyah Syariah adalah sebuah terapi pengobatan dengan cara membacakan ayat-ayat suci Alquran dan doa-doa perlindungan yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW
Manfaat Ruqyah : untuk penjagaan, perlindungan, pengobatan dan penyembuhan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dari berbagai gangguan dan penyakit medis dan non medis. Ruqyah syariyah merupakan bagian dari syumuliyah Islam yang dapat digunakan untuk media dakwah sehingga diharapkan terapi ruqyah yang dilakukan tidak keluar dari bingkai dakwah Islam.
Pengobatan ruqyah sebenarnya sudah ada sejak masa sebelum Islam. Kemudian Rasulullah saw menetapkan ruqyah yang dibolehkan dan ruqyah yang terlarang. Seiring dengan perkembangan zaman pengobatan ruqyah mengalami pasang surut, dan akhir- akhir ini ruqyah syariyah marak kembali dan meluas ke daerah-daerah bahkan masuk ke media televisi, koran dan majalah. Realitas ini sangat menggembirakan karena ada satu lagi sarana yang dapat digunakan untuk media dakwah Islam.
Landasan ruqyah terdapat di dalam Alquran dan Assunnah, diantaranya ialah :
1. Alquran surat Al-Isra’ ayat 82 :
yang Artinya : "Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah bagi orang- orang dzalim selain kerugian."
2. Alquran surat Yunus ayat 57 :
yang Artinya : "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."
3. Alquran surat Fushshilat ayat 44 :
yang Artinya : … … ... "Katakanlah, Alquran itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman" 
4. Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abi Sa’ id Alkhudri :
yang Artinya : Dari Abi Said Alkhudri ra, beliau berkata, ketika kami sedang dalam suatu perjalanan, kami singgah di suatu tempat, maka datanglah seorang wanita dan berkata, ‘ sesungguhnya pemimpin kami terkena sengatan, sedangkan sebagian kami sedang tidak ada, apakah ada diantara Kalian yang bisa meruqyah ? ’ maka bangunlah seorang dari kami yang tidak diragukan kemampuannya dalam ruqyah. Dia meruqyah dan sembuh. Kemudian dia diberi 30ekor kambing dan kami mengambil susunya. Ketika peruqyah itu kembali, kami bertanya, ‘ apakah Anda bisa ? apakah Anda meruqyah ? ’ ia berkata :‘ Tidak, saya tidak meruqyah kecuali dengan Alfatihah’ . Kami berkata : ‘ Jangan bicarakan apapun kecuali setelah kita mendatangi atau bertanya kepada Rasulullah saw. Ketika sampai di Madinah, kami ceritakan pada Nabi saw,Dan beliau bersabda : ‘ Tidakkah ada yang tahu bahwa itu adalah ruqyah? Bagilah ( kambing itu) dan jadikan aku satu bagian’ . ( HR. Bukhari-Muslim) .
5. Hadits shahih riwayat Muslim dari Auf bin Malik Al-asyja’ i :
yang Artinya : Dari Auf bin Malik Al-asyja’ i, ia berkata : ‘ Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyah, dan kami bertanya : wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu ? ’
Rasulullah saw bersabda : ‘ Perlihatkan kepadaku ruqyah Kalian, tidak apa-apa dengan ruqyah jika tidak ada unsur syiriknya’ . ( HR. Muslim) .
6. Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah: yang Artinya : Dari Ummu Salamah ra, bahwa Nabi saw pernah melihat di rumahnya seorang anak wanita yang di wajahnya ada ‘ gangguan mata’ , lalu Nabi saw bersabda : ‘ Bacakanlah ruqyah untuknya karena dia kena gangguan mata’ .( HR. Bukhari-Muslim) .
7. Tafsir Alquran Aisar Attafasir oleh Syaikh Abu Bakr Jabir Aljazairiy :yang Artinya : Sesungguhnya ketika Lubaid bin Mi’ sham seorang Yahudi di Madinah menyihir Nabi saw maka Allah menurunkan Almu’ awwidzatain kemudin malaikat Jibril meruqyah Nabi saw dengan Almu’ awwidzatain sehingga Allah SWT  menyembuhkannya. ( Aisar Attafasir juz 5 hal. 630) .
JENIS PENYAKIT YANG DAPAT DIRUQYAH
Pada dasarnya setiap jenis penyakit dapat diruqyah dan sembuh dengan izin Allah, baik penyakit fisik maupun non fisik, medis maupun non medis, juga gangguan jin dan sihir, serta gangguan mental kejiwaan, karena pada hakekatnya yang menyembuhkan segala jenis penyakit adalah Allah. Allah berfirman dalan surat 26 Assyu’ ara’ : 80 :
yang Artinya :" Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku" ( Assyu’ ara’ : 80) . Rasulullah saw pernah meruqyah seorang anak yang terkena gangguan jiwa ( gila) , beliau menggertak jin yang berada dalam tubuh anak tersebut, ‘ Keluarlah hai musuh Allah, aku adalah utusan Allah’ , kemudian anak itupun sembuh dengan izin Allah ( HR. Ahmad) . Rasulullah juga pernah meruqyah sahabatnya yang bernama Utsman bin Abil ‘ ash yang mengalami gangguan sering lupa jumlah rakaat shalat ketika dia ditugaskan di Thaif. Ia menemui Rasulullah di Madinah dan menceritakan masalahnya. Maka Rasulullah bersabda : ‘ Itu adalah gangguan syetan, mendekatlah’ , saat ia mendekat dan duduk di atas kedua kakinya sendiri, Rasulullah memukul dadanya dengan tangannya serta meludahi mulutnya seraya membentak : ‘ Keluarlah hai musuh Allah ! ’ , Beliau mengulangi sampai tiga kali, kemudian bersabda : ‘ Lanjutkan tugasmu ! ’ , kemudian Utsman berkata : ‘ Demi Allah, setelah itu saya tidak pernah terkena gangguan lagi’ . ( HSR. Ibnu Majah) .
Malaikat Jibril pernah meruqyah Rasulullah saw, seperti yang diceritakan oleh Aisyah ra, Rasululah bila merasa sakit, datanglah Jibril meruqyahnya dengan doa ( yang artinya ) : Dengan nama Allah yang membebaskanmu, menyembuhkanmu dari berbagai penyakit, dan dari kejahatan orang yang dengki, dan dari kejahatan pemilik pandangan yang berbahaya. ( HSR. Muslim) . Abu Said Alkhudri ra berkata bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata : ‘ Ya Rasulullah, saya merasa sakit di dada saya’ , Rasul menjawab : ‘ Bacakanlah Alquran’ ( HR. Ibnu Murdawih) . Rasul juga bersabda : ‘ Hendaklah kamu memakai dua alat penyembuh, madu dan Alquran’ ( HR. Ibnu Majah) . Rasulullah bersabda kepada seseorang yang merasa sakit pada badannya : ‘ Letakkan tanganmu di atas yang sakit dari badanmu, lalu bacalah basmalah tiga kali, dan bacalah tujuh kali : Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari kejahatan yang saya temui dan yang saya takuti’ . ( HSR. Muslim) .
Di samping itu ruqyah juga bermanfaat bagi orang sehat dengan izin Allah sebagai perlindungan dan penjagaan dari berbagai mara bahaya dan penyakit. Rasulullah pernah meruqyah kedua cucunya, Hasan dan Husain padahal keduanya sehat-sehat saja, diceritakan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah meruqyah kedua cucunya itu dengan doa :
yang Artinya : Saya perlindungkan Kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari ( kejahatan) syetan dan binatang berbisa, serta dari pandangan yang menimpa. ( HR. Bukhari) .
Lebih dari itu ruqyah syar’ iyyah juga bermanfaat untuk membentengi rumah dan tempat-tempat tertentu dari gangguan dan kehadiran syetan. Abu Hurairah berkata bahwa Nabi saw telah bersabda : ‘ Janganlah Kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syetan lari dan kabur dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Albaqarah’ . ( HSR. Muslim) .
SYARAT SYARAT PERUQYAH
Tidak setiap orang dapat menjadi peruqyah, terutama terhadap penyakit-penyakit karena gangguan jin, sihir dan sejenisnya. Dalam hal ini seorang peruqyah pada hakikatnya sedang menghadapi sebuah alam lain, yaitu roh-roh yang berbeda tabiatnya dengan alam manusia, yakni alam jin. Oleh karena itu seorang peruqyah harus memiliki sejumlah sifat sebagai berikut :
1. Memiliki salimul aqidah, yakni aqidah yang lurus, benar dan bersih dari syirik seperti aqidah generasi salafussalih.
2. Merealisasikan tauhid yang murni dalam ucapan dan perbuatan.
3. Meyakini bahwa Alquran dan doa-doa ma’ tsur yang dibaca berpengaruh bagi jin dan syetan dengan izin Allah.
4. Menjauhi hal-hal yang diharamkan, sedapat mungkin juga menjauhi hal-hal yang makruh karena hal itu dapat menjadi pintu masuk syetan untuk mengganggu manusia.
5. Mendukung dan melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah dan RasulNya, karena hal ini merupakan bagian senjata untuk mengalahkan syetan.
6. Mengetahui hal ihwal penyakit, terutama penyakit-penyakit karena gangguan jin dan sihir, mengetahui hal ihwal jin dan syetan, mengetahui pintu-pintu masuknya syetan kedalam tubuh dan jiwa manusia.
7. Membentengi diri dengan taqwa kepada Allah, taat kepada Allah dan RasulNya, selalu berdzikir dan berdoa, shalat berjamaah, shalat-shalat sunnah dan qiyamullail, dzikir pagi dan petang, membaca Alquran tiap hari, doa hendak tidur dan bangun tidur, doa masuk rumah dan keluar rumah, doa safar, doa masuk dan keluar masjid, doa waktu mendengar kokok ayam dan suara keledai, doa masuk dan keluar kamar mandi, doa sebelum dan sesudah makan, doa melihat bulan purnama, doa naik kendaraan, puasa-puasa sunnah, dan sebagainya
CARA MERUQYAH
1. Persiapan.
- Membersihkan tempat ruqyah dari barang najis, tumbal, jimat, gambar, musik, alat musik, laki-laki memakai emas, perempuan tidak menutup aurat, dan pelanggaran syariat lainnya.
- Membersihkan penderita dari tumbal, penangkal, atau jimat yang dikenakannya.
- Memberi pelajaran aqidah kepada penderita dan keluarganya hingga menghapuskan ketergantungan hati kepada selain Allah.
- Menjelaskan tentang ruqyah syar’ iyyah dan perbedaannya dari ruqyah syirkiyyah.
- Mendiagnosis penderita dengan beberapa pertanyaan terkait penyakitnya, hal-hal yg dialami ketika tidur dan jaga, tentang mimpinya dan keluhan lainnya.
- Meminta penderita berwudu, menutup aurat, kalau pendrita wanita wajib disertai muhrimnya dan tidak menyentuh langsung.
- Berdoa kepada Allah agar membantu dan menolong menyembuhkan penderita.
2. Pengobatan.
- Membacakan ayat-ayat Alquran atau doa-doa ma’ tsur di depan penderita dengan suara nyaring dan tartil.
- Kalau penyakitnya karena gangguan jin atau sihir biasanya akan timbul reaksi tertentu atau jin di dalam tubuh penderita akan berbicara.
- Jangan terlalu banyak berbicara dengan jin, karena mereka suka berdusta. Bicaralah seperlunya dan nasehatilah jin itu, ajaklah masuk Islam, tuntun mengucapkan kalimat syahadat, suruh belajar Islam kepada jin muslim, dan perintahkan segera keluar dan tidak kembali lagi untuk selamanya.
- Kalau jin itu membangkang, bacakanlah lagi Alquran, insya Allah jin-jin itu akan tersiksa, panas, bahkan terbakar atau keluar dengan segera.
- Jika penyakitnya bukan gangguan jin, maka tidak akan terjadi reaksi tertentu, tetapi dengan izin Allah dan pertolonganNya penderita akan sembuh, insya Allah
3. Selesai Pengobatan.
Penderita yang telah sembuh, hendaknya :
- Menjaga shalat berjamaah.
- Tidak mendengarkan lagu dan musik.
- Berwudhu dan membaca ayat kursi sebelum tidur.
- Berbusana muslim ( menutup aurat) dalam kesehariannya.
- Membaca basmalah setiap mengawali melakukan sesuatu aktivitas.
- Tidak tidur sendirian.
RUQYAH YANG DILARANG
Berikut ini tatacara ruqyah yang mengandung kesyirikan dan tidak sesuai syariat Islam.
 Rasulullah bersabda :
yang Artinya : Sesungguhnya ruqyah ( mantra) , tamimah ( jimat) , dan tiwalah ( pelet) adalah kemusyrikan ( HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Alhakim) .
Beliau saw juga menyatakan :
yang Artinya : Dari Imran berkata, Rasulullah saw bersabda : ‘ Akan masuk surga dari umatku 70 ribu tanpa hisab’ , sahabat bertanya : ‘ Siapa mereka wahai Rasulullah ? Rasulullah saw bersabda : ’ Mereka adalah orang yang tidak berobat dengan kay ( besi  panas yang ditempelkan) , tidak tathayyur ( meramal nasib dengan burung) , dan tidak minta diruqyah’ . ( HSR. Bukhari-Muslim) .
Para ulama’ banyak membicarakan hadits ini, diantaranya yang terkait dengan ruqyah. Mereka sepakat ruqyah ada unsur kemusyrikannya adalah HARAM. dan mereka membolehkan ruqyah syar’ iyyah yaitu membacakan ayat-ayat Alquran dan doa-doa yang ma’ tsur untuk penjagaan dan penyembuhan, termasuk mengambil upah dari meruqyah. Terkait dengan masalah ini Rasulullah saw pernah bersabda kepada paman Kharijah bin Ash-Shalt Attamimi yang telah sukses meruqyah orang gila, lalu diberi imbalan 100 ekor kambing, ‘ Ambillah imbalan itu, demi Allah ada orang yang mengambil hasil ruqyah yang bathil, sedangkan Kamu sekarang makan dari imbalan ruqyah yang haq’ . ( HSR. Abu Dawud) .
Beberapa cara meruqyah yang tidak sesuai dengan syariah antara lain :
1. Meminta bantuan jin, memenuhi permintaannya atau bersumpah atas nama jin.
2. Ruqyah yang dilakukan oleh tukang sihir.
3. Bersandar kepada ruqyah, bukan kepada Allah.
4. Mencampur aduk bacaan Alquran dengan mantra-mantra.
5. Menggunakan sesajen, tumbal atau alat yang mengarah pada syirik dan bid’ ah.
6. Memenjarakan jin dan menyiksanya.
Apabila kita merasa sakit, dibolehkan dan dianjurkan berobat dengan obat-obat yang halal. Pengobatan dilakukan sesuai dengan gejala penyakit yang diderita dengan tahapan sebagai berikut :
1. Ruqyah mandiri.
2. Memeriksakan diri ke dokter ( pengobatan medis) .
3. Jika ruqyah mandiri dan pengobatan medis tidak kunjung membawa hasil, boleh diruqyah oleh ahli ruqyah.
Demikian penjelasan dari kami semoga dapat membantu, Jika ingin berkonsultasi silahkan hubungi klinik ruqyah syariah kami
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com